Kamis, 15 Juni 2023

Laporan Akhir 2 Modul 3




1. Jurnal
[Kembali]





2. Alat dan Bahan [Kembali]

2.1 Alat
a.. Jumper
Gambar 1. Jumper

b.Panel DL 2203D 
c.Panel DL 2203C 
d.Panel DL 2203S
Gambar 2. Modul De Lorenzo


2.2 Bahan (proteus) [kembali]

a. IC 74LS112 (JK filp flop)

Gambar 3. IC 74LS112


b. Power DC

Gambar 4. Power DC

c. Switch (SW-SPDT)

Gambar 5. Switch


d. Logicprobe atau LED
Gambar 5. Logic Probe


3. Rangkaian Simulasi [Kembali]



4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Pada percobaan 3a ini merupakan rangkaian counter sinkronus dimana clocknya disusun paralel. Rangkaian ini menggunakan 2 buah ic yaitu 74193 dan 74192 yang output nya terhubung dengan logic probe. Pada ic 74193 dan 74192 input D0, D1, D2, D3, D4 terhubung ke switch B4, B5, B6, B7 dan input UP, DN, PL, MR terhubung ke switch S1, S2, S3, S0. fungsi dari kedua ic yg dipakai untuk mencacah atau menghitung bilangan hexadesimal dari 0 - 15 dan 0 - 9.

Dapat dilihat pada tabel percobaan 3a. Apabila S0=1, S2=don't care, S3=don't care, maka output yang didapat berlogika 0 semua karena pada kedua ic MR nya aktif dimana fungsinya untuk mereset output yang terbaca menjadi logika 0 semua. Apabila S0=0, S1=0, S2=don't care, S3=dont care, maka output yang didapat 1 0 1 0 pada kedua ic. Apabila output S0=0, S1=0, S2=0, S3=0, maka output yang didapat sama seperti variasi sebelum nya yaitu 1 0 1 0 pada kedua ic. Apabila S0=0, S1=clock, S2=1, S3=1, maka output yang didapat akan menghasilkan counter up sinkronus dengan cara memainkan S1 secara fall time (dari 1 ke 0). Apabila S0=0, S1=1, S2=clock, S3=1, maka output yang didapat akan menghasilkan counter down sinkronus dengan cara memainkan S2 secara fall time (dari 1 ke 0).

5. Video Rangkaian [Kembali]




6. Analisa [Kembali]

1. Analisa dan jelaskan counter up dan counter down terhadap input pada rangkaian yang digunakan? 

Dapat dilihat pada percobaan, counter up merupakan penghitungan secara berurutan dari angka terkecil sampai yang terbesar dan counter down merupakan penghitungan secara berurutan dari angka terbesar sampai terkecil. Untuk membuat rangkaian menjadi counter up, inputnya harus sebagai berikut : S3 berlogika 1 , S2 berlogika 1, S1 dihubungkan ke clock, S0 berlogika 1 sehingga nnti nya pada ic 74193 dan ic 74192 input counter up nya akan aktif jadi output yg dihasilkan akan menghitung dari angka terkecil sampai yang terbesar, pada ic 74193 penghitungan dari 0-15 biner dan ic 74192 penghitungan dari 0-9 biner. Untuk membuat rangkaian menjadi counter down, inputnya harus sebagai berikut : S3 berlogika 1 ,  S2 dihubungkan ke clock, S1 berlogika 1, S0 berlogika 0 sehingga nnti nya pada ic 74193 dan ic 74192 input counter down nya akan aktif jadi output yg dihasilkan akan menghitung dari angka terbesar sampai yang terkecil, pada ic 74193 penghitungan dari 15-0 dan ic 74192 penghitungan dari 9-0 biner. 


2. Analisa dan jelaskan pengaruh pin PL terhadap input dan output pada rangkaian yang digunakan! 

Apabila pin PL diberi logika 0 maka tidak akan terjadi penghitungan counter up dan counter down pada rangkaian sehingga output nya akan terus 0 walaupun rangkaian di triger dengan 1 0. Apabila pin PL diberi logika 1 maka akan terjadi penghitungan dimana output nya nnti akan sesuai dengan rangkaian yang dibuat baik itu counter up atau counter down. 


3. Analisa dan jelaskan perbedaan ic 74193 dengan ic 74192! 

Dapat dilihat pada rangkaian, apabila rangkaian disimulasikan maka pada ic 74193 akan menghitung hingga angka terbesar nya 15 dalam bentuk desimal sedangkan pada ic 74192 akan menghitung hingga angka terbesar nya 9 dalam bentuk desimal. Jadi, perbedaan kedua ic ini adalah pada penghitungan atau pencacahan nilai biner pada masing masing ic.

7. Link Download [Kembali]
Download Html disini
Download File Rangkaian disini
Download Video Percobaan disini
Download Datasheet 74193 disini
Download Datasheet 74192 disini
Download Datasheet SPDT disini
Download Datasheet LogicProbe disini

0 komentar:

Posting Komentar