This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 20 Oktober 2024

UTS Soal 3

 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



Rancangan Rangkaian Aplikasi untuk suatu sistem minimum 8086
"Kontrol Aquarium Ikan Mas Koki"
1. Tujuan [Kembali]
  1. Untuk memahami bagaimana IC 8255,RAM 6264,RAM6116, ROM 2732, decoder 74LS137, 74LS138, 74LS139 bekerja.
  2. Untuk mampu membuat rangkaian dengan led atau logicprobe sebagai output.
2. Alat dan Bahan [Kembali]

a) IC 8255


b) 74LS139





c) 74LS137





d). Ram  6264


e) 74LS138

f) RAM 6116


g)ROM 2732




3. Dasar Teori [Kembali]

A. Dasar Teori IC 8255

IC 8255, atau Programmable Peripheral Interface (PPI), adalah komponen penting dalam sistem mikroprosesor yang berfungsi untuk menjembatani komunikasi antara mikroprosesor dan perangkat input/output (I/O). IC ini dilengkapi dengan 24 saluran I/O yang dibagi menjadi tiga grup port: Port A, Port B, dan Port C, yang masing-masing dapat diprogram sebagai input atau output, sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

1. Fungsi Utama IC 8255
IC 8255 dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara mikroprosesor dan perangkat periferal seperti keyboard, tampilan, sensor, dan aktuator melalui port I/O yang tersedia.

2. Struktur Internal
IC ini terdiri dari tiga port utama yang dapat digunakan, yaitu Port A dan Port B (masing-masing 8 bit), serta Port C yang dibagi menjadi dua bagian (4 bit masing-masing), yang memberikan fleksibilitas dalam pengaturan saluran komunikasi.

3. Mode Operasi
IC 8255 memiliki tiga mode operasi yang memungkinkan berbagai pengaturan fungsional:

  • Mode 0 (Basic Input/Output): Memungkinkan pemrograman port sebagai input atau output tanpa kontrol tambahan, cocok untuk operasi dasar.
  • Mode 1 (Strobed Input/Output): Menyediakan kontrol tambahan melalui sinyal strobed untuk sinkronisasi data I/O, dengan Port C sebagai pengontrol operasi.
  • Mode 2 (Bidirectional Bus): Mengizinkan komunikasi dua arah melalui Port A, dengan Port C berfungsi sebagai kontroler bus.

4. Control Word
Konfigurasi mode operasi dan fungsi setiap port dilakukan melalui Control Word Register (CWR), di mana mikroprosesor menuliskan control word yang mengatur mode, konfigurasi input/output, dan pengaturan kontrol lainnya.

5. Port C sebagai Kontrol
Port C dapat berfungsi ganda, baik sebagai port I/O standar dalam Mode 0 maupun sebagai port kontrol dalam Mode 1 dan Mode 2, mengelola sinyal kontrol seperti handshaking.

6. Aplikasi IC 8255
IC ini banyak digunakan dalam berbagai sistem embedded, seperti pengendalian perangkat I/O, komunikasi antar perangkat periferal, dan sistem kontrol proses industri yang memerlukan banyak jalur I/O.


B. IC 8259 (Programmable Interrupt Controller)

IC 8259 adalah komponen yang berfungsi untuk mengelola dan menangani permintaan interupsi (interrupt request) dari perangkat eksternal dalam sistem komputer. Dengan IC ini, CPU dapat mengatasi interupsi dengan lebih efisien dan teratur, terutama dalam sistem yang memiliki banyak perangkat penghasil interupsi.

1. Fungsi Utama
Sebagai pengendali interupsi, IC 8259 memberikan antarmuka antara CPU dan perangkat keras yang mengeluarkan sinyal interupsi, memungkinkan CPU merespons interupsi tanpa melakukan polling pada setiap perangkat secara terus-menerus.

2. Arsitektur dan Cara Kerja
IC ini memiliki beberapa komponen penting:

  • Interrupt Request Lines (IR0-IR7): Delapan saluran interupsi yang menerima sinyal dari perangkat eksternal.
  • Interrupt Mask Register (IMR): Menyimpan informasi tentang saluran interupsi yang diizinkan untuk diteruskan ke CPU.
  • Interrupt Priority Encoder: Mengatur prioritas interupsi sehingga interupsi dengan prioritas lebih tinggi diproses terlebih dahulu.
  • In-Service Register (ISR): Menyimpan informasi tentang interupsi yang sedang diproses oleh CPU.
  • Priority Resolver: Mengelola prioritas interupsi untuk memastikan interupsi tertinggi dilayani lebih dulu.

3. Mode Operasi
IC 8259 dapat berfungsi dalam dua mode:

  • Edge Triggered Mode: Interupsi dipicu oleh perubahan sinyal dari rendah ke tinggi pada saluran IR.
  • Level Triggered Mode: Interupsi terjadi ketika sinyal pada saluran IR tetap tinggi.

4. Prioritas Interupsi
IC ini memiliki mekanisme penentuan prioritas yang dapat diatur, sehingga saat beberapa perangkat mengirim permintaan interupsi sekaligus, prioritas diberikan kepada perangkat dengan level prioritas lebih tinggi.

5. Cascade Mode
IC 8259 dapat dihubungkan dalam konfigurasi cascade untuk mendukung lebih dari 8 interupsi, memungkinkan sistem mengelola hingga 64 sumber interupsi.


C. IC 8253 (Programmable Interval Timer)

IC 8253 adalah Programmable Interval Timer (PIT) yang digunakan untuk menghasilkan sinyal timing atau clock dalam sistem mikroprosesor. Dikenal karena kemampuannya untuk mengatur waktu, IC ini sering digunakan dalam aplikasi seperti pengaturan kecepatan prosesor dan operasi counter.

Fungsi Dasar IC 8253
IC ini memiliki tiga counter yang dapat diprogram secara independen, masing-masing memiliki lebar 16-bit dan dapat menghitung dari 0 hingga 65535. Setiap counter dilengkapi dengan input clock, gate input, dan output.

Fitur Utama IC 8253:

  • Tiga Counter: Setiap counter memiliki register 16-bit.
  • Clock Input: Dapat dikonfigurasi untuk menerima sinyal clock dari sumber eksternal atau internal.
  • Gate Input: Mengontrol operasi counter.
  • Mode Operasi yang Fleksibel: Terdapat enam mode operasi yang memungkinkan penggunaan IC ini untuk berbagai aplikasi.

Mode Operasi IC 8253

  • Mode 0 (Interrupt on Terminal Count): Menghitung mundur dan menghasilkan sinyal output saat mencapai 0.
  • Mode 1 (Programmable One-Shot): Menghasilkan pulsa tunggal setelah gate input diberikan.
  • Mode 2 (Rate Generator): Digunakan untuk menghasilkan sinyal clock periodik.
  • Mode 3 (Square Wave Generator): Menghasilkan sinyal gelombang persegi.
  • Mode 4 dan 5: Digunakan untuk operasi strobe yang dipicu oleh perangkat keras atau perangkat lunak.

Aplikasi IC 8253
IC 8253 digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengaturan timer dalam komputer, pembangkitan sinyal PWM, dan pengaturan kecepatan transfer data antar perangkat.


D. 74LS139 (2-to-4 Line Decoder)

74LS139 adalah sebuah integrated circuit (IC) dari keluarga TTL (Transistor-Transistor Logic) yang berfungsi sebagai decoder 2-to-4. IC ini menerjemahkan dua bit input menjadi satu dari empat output.

Fitur Utama 74LS139:

  • Input: Dua bit (A0 dan A1) untuk memilih output.
  • Output: Empat output (Y0, Y1, Y2, Y3) yang aktif dalam level logika rendah.
  • Pengendali Enable: Dua input enable (G1 dan G2A/G2B) untuk mengaktifkan atau menonaktifkan decoder.

Prinsip Kerja
74LS139 menerjemahkan kombinasi dua bit input menjadi satu output yang aktif rendah, sementara output lainnya berada pada level tinggi.

Contoh Keluaran

  • A0 = 0, A1 = 0: Y0 aktif.
  • A0 = 0, A1 = 1: Y1 aktif.
  • A0 = 1, A1 = 0: Y2 aktif.
  • A0 = 1, A1 = 1: Y3 aktif.

Aplikasi
IC ini digunakan dalam sistem memori untuk pemilihan alamat, kontrol tampilan digital, dan routing data dalam sistem digital.


E. 74LS137 (3-to-8 Line Decoder with Address Latch)

IC 74LS137 adalah decoder 3-to-8 yang dilengkapi dengan latch untuk menyimpan alamat. IC ini menerima tiga input biner dan menghasilkan output aktif rendah.

Fitur Utama:

  • Input Address: Tiga bit (A, B, C) untuk memilih satu dari delapan output.
  • Enable Inputs: Tiga masukan (G1, G2A, G2B) yang mengatur aktivasi IC.
  • Latched Address: Memungkinkan penyimpanan alamat sementara melalui sinyal latch.

Kegunaan
IC ini sering digunakan dalam sistem memori untuk decoding alamat atau dalam aplikasi yang memerlukan pemilihan sinyal tertentu.


F. 74LS138 (3-to-8 Line Decoder/Demultiplexer)

IC 74LS138 berfungsi sebagai decoder 3-to-8 atau demultiplexer, yang dapat mengubah tiga input biner menjadi salah satu dari delapan output aktif rendah.

Fitur Utama:

  • Input Address: Tiga bit (A, B, C) untuk menentukan output.
  • Enable Inputs: Tiga input enable untuk mengaktifkan IC.
  • Output: Delapan output aktif rendah (Y0 sampai Y7), di mana hanya satu output yang akan bernilai rendah berdasarkan kombinasi input.

Kegunaan
IC ini umum digunakan dalam decoding alamat dalam sistem mikrokontroler, pemilihan chip, dan demultiplexing sinyal.


G. RAM 6264

RAM 6264 adalah jenis SRAM (Static Random Access Memory) dengan kapasitas 8KB yang digunakan sebagai memori akses cepat dalam berbagai aplikasi elektronika.

Fitur Utama:

  • Kapasitas: 8KB, menyediakan ruang untuk penyimpanan data yang cepat dan efisien.
  • Kecepatan: Akses data yang cepat tanpa memerlukan refresh, berbeda dengan DRAM (Dynamic RAM).
  • Interface: Mudah diintegrasikan dengan sistem mikroprosesor melalui jalur data dan alamat.

Kegunaan
RAM 6264 sering digunakan dalam sistem embedded, buffer data, dan penyimpanan sementara pada perangkat elektronik.


4. Percobaan [Kembali]

Rangkaian ini terdiri dari mikroprosesor 886 rangkaian reset, IC 74273 dan IC 74 ls245 decoder 74LS 137,  decoder 74 LS138 dan decoder 74 LS 139 di sini menggunakan RAM 6264, 6116 dan rom 2732 dan menggunakan dua buah PPI dan serta ada sensor turbidity dan sensor gas sedangkan untuk sensor analog kita menggunakan sensor suhu ih kok malah di grup

kita membuat dua buah decoder yang digunakan untuk mengakses interface dan mengakses RAM dan rom sesuai dengan peta memori berikut 

Peta Memory I/O

A3

A2

A1

A0

Alamat

 

0

0

0

0

0H

Port A PPI_1

0

0

0

1

1H

Port B PPI_1

0

0

1

0

2H

Port C PPI_1

1

1

0

0

CH

Port A PPI_2

1

1

0

1

DH

Port B PPI_2

1

1

1

0

EH

Port C PPI_2

1

1

1

1

FH

CW PPI_2

Peta Memory RAM&ROM

XA19

XA18

XA17

XA16

Alamat

Ram/memory

 

x

x

0

0

00000H - 003FF H

6116

2048

x

x

1

0

20000H - 200FFF H

6264

8192

x

x

1

1

30000H - 300FFF H

2732

8192

Pada rangkaian ini kita memisahkan antara sensor analog dan sensor digital pada PPI yang pertama kita gunakan sebagai input sensor digital terlihat pada gambar rangkaian sensor turbidity dan sensor gas terhubung kepada port a PPI sehingga ketika mendeteksi gas maka akan mengeluarkan logika 1 dan masuk pada pin pa0 dan mikroprosesor akan membaca dan membandingkan nilai sehingga nanti akan mengeluarkan output pada PB 0 karena di sini dalam program kita menggunakan logika x or Maka nanti outputnya akan berlawanan dengan input yang diberikan maka kita akan menggunakan inverter untuk merubah nilai dari 0 menjadi 1 sehingga ketika sensor gas aktif maka dia akan mengaktifkan rangkaian transistor sehingga membuat kipas udara berputar dan udara dibuang keluar ruangan untuk membersihkan udara. 

Sedangkan pada sensor turbidity ketika terdeteksi kekeruhan pada air maka dia akan berlogika satu dan masuk pada pin pa1 dan dibandingkan sehingga nanti outputnya pada PB 1 adalah nol dan kita masukkan pada inverter sehingga nanti dia akan mengaktifkan transistor dan membuat LED indikator bahwa kolam kotor menyala dan bazar berbunyi untuk peringatan serta menghidupkan pompa untuk mengisi dan membuang air kotor.

Sedangkan untuk sensor analog kita menggunakan sensor suhu yang terhubung ke ADC 0804, sehingga inputan dari sensor analog diubah menjadi bit-bit digital pada rangkaian ini kita ingin ketika suhu ruangan itu lebih besar dari 30 derajat maka akan mengaktifkan kipas untuk mendinginkan suhu setelah kita lihat dan kita perhatikan konversi dari 30 derajat menjadi bit-bit digitalnya itu adalah 0FH sehingga kita bisa tahu bahwa untuk suhu yang besar dari 30 derajat maka nilainya itu lebih besar dari 0F maka kita menggunakan gerbang or yang dihubungkan ke 4 PIN tertinggi dengan dengan alasan karena kita tahu tadi alamat yang lebih tinggi dari 0f itu adalah 10H dan seterusnya sehingga ketika nilainya lebih besar daripada 0f maka dia akan mengaktifkan transistor dan memindahkan relay dan menggerakkan kipas untuk mendinginkan udara dalam ruangan.

 










5. Video [Kembali]



6. Download Link [Kembali]

UTS Soal 2

 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]





1. Tujuan [Kembali]

  1. Untuk memahami bagaimana IC 8255,RAM 6264, ROM 27128, decoder 74LS137, 74LS138, 74LS139 bekerja.
  2. Untuk mampu membuat rangkaian dengan led atau logicprobe sebagai output.
2. Alat dan Bahan [Kembali]

a) IC 8255


b) 74LS139





c) 74LS137





d). Ram  6264


e) 74LS138





3. Dasar Teori [Kembali]

A. Dasar Teori IC 8255

IC 8255 adalah Programmable Peripheral Interface (PPI) yang berfungsi sebagai penghubung antara mikroprosesor dan perangkat input/output (I/O) dalam sistem mikroprosesor. IC ini memiliki 24 saluran I/O yang terbagi menjadi tiga port (Port A, B, dan C), yang dapat dikonfigurasi sebagai input atau output.

  1. Fungsi Utama: IC 8255 digunakan untuk menghubungkan mikroprosesor dengan perangkat eksternal seperti sensor, aktuator, atau display, memungkinkan kontrol dan interaksi melalui port I/O.

  2. Struktur: Terdiri dari tiga port utama: Port A dan Port B (masing-masing 8 bit), serta Port C (4 bit atas dan 4 bit bawah), yang dapat diprogram sebagai input atau output.

  3. Mode Operasi:

    • Mode 0: Input/output dasar tanpa kontrol tambahan.
    • Mode 1: Strobed I/O dengan kontrol sinyal strobed untuk sinkronisasi.
    • Mode 2: Komunikasi dua arah (bidirectional) pada Port A, dengan kontrol bus melalui Port C.
  4. Control Word Register (CWR): Mikroprosesor menggunakan control word untuk mengatur mode operasi dan konfigurasi port IC 8255.

  5. Port C: Dapat berfungsi sebagai port I/O standar atau sebagai port kontrol dalam mode strobed dan bidirectional.

  6. Aplikasi: IC 8255 banyak digunakan dalam sistem tertanam, kontrol industri, dan komunikasi antar perangkat periferal yang memerlukan banyak jalur I/O.

B. Dasar Teori IC 8259

IC 8259 adalah Programmable Interrupt Controller (PIC) yang digunakan untuk mengelola permintaan interupsi (interrupt request) dari perangkat eksternal, membantu CPU menangani interupsi secara efisien.

  1. Fungsi Utama: IC 8259 bertindak sebagai pengendali interupsi, memungkinkan CPU untuk merespon interupsi dari perangkat eksternal tanpa harus melakukan polling secara terus-menerus.

  2. Arsitektur:

    • Interrupt Request Lines (IR0-IR7): Delapan saluran yang menerima permintaan interupsi.
    • Interrupt Mask Register (IMR): Mengatur saluran interupsi mana yang diizinkan.
    • Interrupt Priority Encoder: Menentukan prioritas interupsi yang diterima.
    • In-Service Register (ISR): Menyimpan status interupsi yang sedang diproses.
    • Priority Resolver: Memastikan interupsi dengan prioritas tertinggi diproses terlebih dahulu.
  3. Mode Operasi:

    • Edge Triggered Mode: Interupsi dipicu oleh perubahan sinyal dari rendah ke tinggi.
    • Level Triggered Mode: Interupsi terjadi ketika sinyal tetap tinggi.
  4. Prioritas Interupsi: IC 8259 mengelola prioritas interupsi, memastikan interupsi dengan prioritas tertinggi diproses lebih dulu jika ada permintaan simultan.

  5. Cascade Mode: IC 8259 dapat dikonfigurasi secara berantai (cascade) untuk menangani hingga 64 interupsi dengan menghubungkan beberapa IC 8259.

C. Dasar Teori IC 8253

IC 8253 adalah Programmable Interval Timer (PIT) yang digunakan untuk menghasilkan sinyal timing atau clock dalam sistem mikroprosesor, seperti mengatur kecepatan prosesor atau menghasilkan delay.

  1. Fungsi Utama: IC 8253 memiliki tiga counter 16-bit yang dapat diprogram secara independen, masing-masing dapat menghitung dari 0 hingga 65535 dan menghasilkan sinyal berdasarkan mode operasi yang dipilih.

  2. Fitur Utama:

    • Tiga Counter: Setiap counter memiliki register 16-bit.
    • Clock Input: Counter dapat menerima clock dari sumber eksternal atau internal.
    • Gate Input: Mengontrol operasi counter.
    • Mode Operasi Fleksibel: Enam mode operasi tersedia untuk berbagai aplikasi seperti pengukuran waktu dan pembangkitan frekuensi.
  3. Mode Operasi:

    • Mode 0 (Interrupt on Terminal Count): Menghasilkan sinyal output saat hitungan mencapai 0.
    • Mode 1 (Programmable One-Shot): Menghasilkan pulsa tunggal setelah menerima sinyal gate.
    • Mode 2 (Rate Generator): Menghasilkan sinyal clock periodik.
    • Mode 3 (Square Wave Generator): Menghasilkan gelombang persegi.
    • Mode 4 (Software Triggered Strobe): Output menjadi aktif setelah hitungan selesai.
    • Mode 5 (Hardware Triggered Strobe): Counter memulai hitungan saat ada sinyal dari gate, dan output aktif saat hitungan selesai.
  4. Aplikasi:

    • Pengaturan Timer dalam Komputer: Digunakan untuk mengatur waktu dalam sistem komputer.
    • Pembangkitan Sinyal PWM: Menghasilkan sinyal gelombang persegi dengan duty cycle tertentu.
    • Pengaturan Kecepatan I/O: Mengontrol kecepatan transfer data dalam sistem mikroprosesor.

D. Dasar Teori 74LS139

IC 74LS139 adalah decoder 2-to-4 dari keluarga TTL (Transistor-Transistor Logic) yang digunakan untuk menerjemahkan dua bit input menjadi salah satu dari empat output.

  1. Fitur Utama:

    • Decoder 2-to-4: Memiliki dua bit input (A0, A1) yang menghasilkan empat output (Y0-Y3).
    • Active Low Outputs: Output aktif pada level logika rendah (0).
    • Enable Input: Memiliki dua input enable (G1 dan G2A/G2B) untuk mengaktifkan atau menonaktifkan decoder.
  2. Pinout:

    • Pin 1-2: G1 dan G2A/G2B (input enable).
    • Pin 3-4: A0 dan A1 (input data).
    • Pin 5-8: Y0, Y1, Y2, Y3 (output active-low).
    • Pin 9-16: Vcc (daya) dan GND (ground).
  3. Prinsip Kerja:

    • 74LS139 menerjemahkan kombinasi input A0 dan A1 menjadi satu output aktif rendah (0), sementara output lainnya tetap tinggi (1).
    • Contoh:
      • A0 = 0, A1 = 0 → Y0 = 0 (aktif), Y1, Y2, Y3 = 1.
      • A0 = 1, A1 = 0 → Y2 = 0 (aktif), Y0, Y1, Y3 = 1.
  4. Aplikasi:

    • Alamat Decoding: Memilih alamat tertentu dalam sistem memori.
    • Digital Display: Mengontrol tampilan digital.
    • Data Routing: Mengarahkan sinyal dalam sistem digital


E. IC 74LS137 - 3-to-8 Line Decoder dengan Address Latch

  • IC 74LS137 adalah salah satu jenis decoder 3-to-8 yang dilengkapi dengan address latch, memungkinkan penyimpanan sementara alamat input. Decoder ini mengambil tiga input biner (A, B, C) dan menghasilkan salah satu dari delapan output aktif rendah (Y0 hingga Y7), tergantung pada kombinasi input yang diberikan. Selain fungsi decoding dasar, IC ini memiliki latch yang bisa digunakan untuk menyimpan alamat input sementara, sehingga output tetap stabil sampai latch direset atau input baru diberikan.

    • Fitur Utama:

      • Input Address: IC ini menerima 3-bit input (A, B, C), yang memungkinkan pemilihan salah satu dari 8 output.
      • Enable Inputs: Terdapat tiga input enable (G1, G2A, dan G2B) yang memastikan IC hanya aktif ketika kondisi enable terpenuhi (G1 bernilai high dan G2A serta G2B bernilai low).
      • Latched Address: Ketika latch diaktifkan melalui pin LE (Latch Enable), alamat input disimpan, dan output tidak berubah meskipun ada perubahan pada input, sampai latch direset.
      • Output Aktif Rendah: Output Y0 hingga Y7 adalah active-low, artinya output yang aktif bernilai logika rendah (0), sementara output lainnya tetap dalam kondisi logika tinggi (1).
    • Aplikasi: IC ini sering digunakan dalam sistem memori untuk decoding alamat dan dalam aplikasi yang memerlukan pemilihan sinyal spesifik. Selain itu, IC ini dapat digunakan dalam sistem kendali mikroprosesor dan digital untuk mendekode sinyal alamat dan memilih satu dari beberapa perangkat atau komponen digital.

    • Prinsip Kerja: Ketika ketiga input enable berada dalam keadaan aktif, input A, B, dan C digunakan untuk memilih salah satu output (Y0 hingga Y7). Misalnya, jika A=0, B=1, dan C=0, maka output Y2 akan aktif rendah (0), sedangkan output lainnya akan berada dalam kondisi tinggi (1). Fitur latch memungkinkan IC ini menyimpan alamat sementara sehingga output tetap konstan, meskipun ada perubahan pada input biner.

  • F. IC 74LS138 - 3-to-8 Line Decoder/Demultiplexer

    IC 74LS138 merupakan decoder 3-to-8 atau demultiplexer yang berfungsi untuk mendekode tiga input biner menjadi salah satu dari delapan output aktif rendah. Selain sebagai decoder, IC ini dapat digunakan sebagai demultiplexer, yang berarti sinyal input dapat didistribusikan ke berbagai output berdasarkan alamat yang diberikan pada input.

    • Fitur Utama:

      • Input Address: 74LS138 menerima 3-bit input (A, B, C) yang digunakan untuk memilih salah satu dari 8 output.
      • Enable Inputs: Terdapat tiga pin enable (G1, G2A, G2B) yang menentukan apakah IC akan aktif atau tidak. IC hanya berfungsi jika G1 bernilai high dan G2A serta G2B bernilai low. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, semua output akan bernilai high, terlepas dari nilai input.
      • Output Aktif Rendah: Seperti halnya 74LS137, output Y0 hingga Y7 bersifat active-low, yang berarti hanya satu output akan berada pada kondisi low (0) sesuai dengan kombinasi input, sementara yang lainnya tetap high (1).
    • Aplikasi: 74LS138 banyak digunakan untuk address decoding dalam sistem mikroprosesor, seperti pemilihan chip (chip select) atau pemilihan perangkat memori. Selain itu, IC ini dapat digunakan sebagai bagian dari sistem multiplexer/demultiplexer dalam aplikasi digital yang lebih kompleks.

    • Prinsip Kerja: IC ini bekerja dengan mendekode tiga input biner (A, B, C) untuk menghasilkan satu output aktif rendah. Misalnya, jika A=1, B=0, dan C=1, maka output Y5 akan menjadi low (0), dan output lainnya tetap high (1). Jika salah satu dari pin enable tidak aktif (G1 low atau G2A/G2B high), semua output akan menjadi high tanpa memperhatikan input biner.

  • G. RAM 6264 - Static Random Access Memory (SRAM)

    RAM 6264 adalah jenis Static RAM (SRAM) yang memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 8 kilobyte (8192 byte) atau 65.536 bit. SRAM ini tidak memerlukan proses refresh seperti halnya DRAM, sehingga lebih cepat dan efisien untuk aplikasi yang memerlukan akses memori cepat.

    • Fitur Utama:

      • Kapasitas: RAM 6264 memiliki kapasitas 8K x 8-bit, artinya ada 8192 lokasi memori yang masing-masing dapat menyimpan 8 bit data.
      • Kecepatan Akses: Waktu akses bervariasi tergantung pada versi chip, umumnya berkisar antara 45 hingga 150 nanodetik.
      • Teknologi: Sebagai memori statis, RAM 6264 tidak memerlukan refresh periodik untuk mempertahankan data yang tersimpan.
    • Aplikasi: RAM 6264 sering digunakan dalam sistem komputer lama untuk menyimpan data yang sedang diproses oleh CPU, sebagai buffer dalam peralatan telekomunikasi, dan sebagai memori cache. Karena kecepatannya yang tinggi, SRAM ini cocok untuk aplikasi embedded dan sistem yang memerlukan akses memori cepat dan efisien.

    • Prinsip Kerja: Setiap lokasi dalam RAM 6264 diakses menggunakan 13 pin alamat (A0 hingga A12), dan operasi baca/tulis dikendalikan oleh pin WE (Write Enable). Jika WE rendah, data akan ditulis ke lokasi memori yang dipilih, dan jika WE tinggi, data dibaca dari lokasi tersebut. Chip select (CS) memastikan hanya satu chip RAM yang aktif pada satu waktu, dan data ditransfer melalui 8 pin I/O.

  • H. ROM 27128 - EPROM (Erasable Programmable Read-Only Memory)

    ROM 27128 adalah EPROM dengan kapasitas 16KB (128 kilobit), yang dirancang untuk menyimpan data atau program yang dapat dihapus dan diprogram ulang menggunakan sinar ultraviolet (UV). EPROM ini memiliki jendela kuarsa transparan yang memungkinkan sinar UV untuk menghapus data yang tersimpan.

    • Fitur Utama:

      • Kapasitas: 16KB, diorganisasikan sebagai 16.384 lokasi memori dengan masing-masing 8 bit.
      • Tipe Memori: EPROM, memungkinkan pemrograman ulang setelah data dihapus menggunakan sinar UV.
      • Waktu Akses: Waktu akses bervariasi antara 150 hingga 450 nanodetik, tergantung pada versi chip.
      • Tegangan Operasi: Standar operasi menggunakan tegangan 5V, namun memerlukan tegangan lebih tinggi (sekitar 12.5V hingga 13V) untuk proses pemrograman.
    • Aplikasi: ROM 27128 digunakan dalam perangkat elektronik lama seperti motherboard komputer, mikrokontroler embedded, dan peralatan industri untuk menyimpan firmware atau program. Dalam beberapa sistem grafis lama, ROM ini juga digunakan untuk menyimpan data tampilan. EPROM ini banyak digunakan sebelum EEPROM dan flash memory menjadi populer.

    • Prinsip Kerja: Setelah diprogram, data dalam ROM ini hanya dapat dibaca, kecuali dihapus dengan sinar UV melalui jendela kuarsa yang terletak di atas chip. Proses penghapusan ini memerlukan beberapa menit, dan setelah dihapus, ROM dapat diprogram ulang menggunakan EPROM programmer.

  • 4. Percobaan [Kembali]

    Rangkaian ini terdiri dari mikroprosesor 886 decoder 74 LS 137 decoder 74 LS 138 decoder 74 LS 139 mikroprosesor 886 terhubung pada rangkaian Latch dan Buffer di mana rangkaian Latch ini kita menggunakan IC 74273 dan rangkaian buffer dengan 74 LS 245 untuk RAM dan rom kita menggunakan decoder 74 LS 139 yang terhubung pada alamat 16 dan 17 dan untuk PPI menggunakan decoder 74 LS 137 dan 74 LS 138 sebagai recorder untuk memilih menulis atau membaca memori dan juga ada rangkaian reset 

    kita membuat dua buah decoder yang digunakan untuk mengakses interface dan mengakses RAM dan rom sesuai dengan peta memori berikut 

    Peta Memory I/O

    A3

    A2

    A1

    A0

    Alamat

     

    0

    0

    0

    0

    0H

    Port A PPI_1

    0

    0

    0

    1

    1H

    Port B PPI_1

    0

    0

    1

    0

    2H

    Port C PPI_1

    0

    0

    1

    1

    3H

    CW PPI_1


    Peta Memory RAM&ROM

    XA19

    XA18

    XA17

    XA16

    Alamat

     

     

    x

    X

    0

    0

    00000H - 200FFF H

    6264

    8192

    x

    x

    1

    1

    30000H - 303FFF H

    27128

    16384


    Rangkaian ini bekerja ketika kita menekan tombol button pada rangkaian maka dia akan menampilkan angka sesuai dengan urutan biner di mana tombol pertama jika ditekan itu akan melambangkan nilai 0 tombol kedua melambangkan nilai 1 tombol ketiga melambangkan nilai 2 dan tombol keempat melambangkan nilai 4 dan jika beberapa tombol ditekan bersamaan maka terjadi operasi penjumlahan dan akan ditampilkan melalui seven segmen BCD yang terhubung pada kaki port dari PPI dan untuk jelasnya silakan nonton video berikut

     



    5. Video [Kembali]

    6. Download Link [Kembali]